Sabtu, 22 November 2014

Vietnam! Kami Datang!





Kalimat itu harus diucapkan dengan lantang oleh pasukan Alfred Riedl menjelang pertarungan menghadapi Vietnam nanti malam. Bila para pemain dan penonton Indonesia tidak sanggup berteriak karena tenggorokannya kering, gatal-gatal, atau terlalu basah, nya pokona mah bermasalah we, cukup diteriakkan dalam hati aja. Atau bisik-bisik juga boleh. Intinya biar membakar semangat bertanding pemain garuda untuk memenangkan pertandingan.

Contohlah bobotoh persib, dengan semangat empat lima berteriak Palembang... Jakabaring kami datang. Teriakan ini diikuti semua pemain, pelatih, dan official Persib. Gak percaya.... Kudu percaya... Sebab kalau mereka berteriak Malang... Jawa Timur... kami datang. Itu salah alamat. Karena pertandingannya dilaksanakan di Stadion Jakabaring, Palembang. Kalau tetep datang ke Malang itu berarti Persib mendapat alamat palsu. Boa-boa itu mah surat ti Bonek ngajak tanding tanding ulang lawan Persebaya. Lebih parah lagi, Ayu Ting-ting ngambeuk da laguna disorobot ku Persib.

Supaya menang lawan Vietnam, coach Alfred Riedl, tah kieu ari loba teuing ningali liga-liga eropa teh, di ikutin lagi oleh para penyiar televisi, pelatih mah pelatih aja, ga usah coach-coach san. Diulang. Supaya menang lawanVietnam pelatih Alfred Riedl, ...tuh kan enak didengarnya, tidak usaha meniru-niru taktik ala eropa. Total football, kick and rush, tiki taka, ga bakalan cocok dengan pemain timnas Indonesia, kecuali Sergio Van Dijk dan Maitimo yang besar di negara Belanda. Pelatih Alfred saya sarankan cukup mendengarkan taktik dari Kang Opik dari negeri Borangan.

Mengapa harus Kang Opik? Jawabannya sederhana. Sebelum Persib melawan Persipura dalam perebutan juara Liga Super Indonesia, Kang Opik membisikan taktik kepada Kang Jajang Nurjaman lewat surat kabar. Begini katanya, Kang Jang! Supaya Persib Juara mah gampang. Kang Jajang mendengarkan dengan seurius, (lain seurius Kang Candil), sampai ka kumisnya merintil-merintil. Kang Opik diam. Bingung apa yang mau diomongkan. Kang Janur yang sudah tidak Sabar, tipopolotot bari morongos, “Gancang Opik?” Untung saja kumisnya tidak sampai muruluk. Kang Oping yang kaget disentak langsung menjawab sekenanya. Gini kata Kang Opik, “Omat Kang Jang, ulah ngoper bal ka musuh!” Kang Janur pun menganggukkan kepala.

Nah, usulan Kang Opik dapat digunakan oleh pelatih Timnas. Terbukti bisikan Kang Opik bisa menjadikan Persib Juara. Cuma perlu diingat bahwa Vietnam dan Indonesia mempunyai semangat baja pantang menyerah. Sejarah membuktikan Belanda dan Amerika yang pernah berperang melawan rakyat Indonesia dan Vietmam lari terbirit-birit ke negaranya. So..... may.... Pelatih Alfred harus waspada.

Untuk membakar semangat pemain timnas, kahade tong ngaduruk imah,mari kita dukung rame-rame agar Indonesia Juara AFF 2014. Indonesia jangan mengikuti Belanda di piala dunia yang spesialis juara kadua. Sekarang tibalah saatnya kita juara, sanes kitu Kang Emil? Kita tidak usaha menjual baju, hape, sepatu, motor apalagi menjual diri, demi untuk pergi ke Vietnam. Cukup nonton saja di rumah. Apalagi hujan gini, bisa sambil ngopi, bajigur, atau bandrek. Atau bagi bapak-bapak bisa sambil pegang istri. Tapi ingat jangan sampe ikut-ikutan mencetak gol. Nanti malu dong sama anak-anaknya.*** 

Tidak ada komentar: